Mahabbah Ali Bin Abi Thalib Rodliyallohu 'Anhu - Siapa yang tidak kenal dengan Sayyidina Ali Bin Abi Tholib, salah satu dari Khulafaur Rasyidin yang sudah masyhur dikalangan ummat Islam.

Shahabat Rosuul yang terkenal yakni Shahabat ali bin abi thalib adalah khulafaur rasyidin ke empat, yang mana ali bin abi thalib lahir pada tahun 15 September 601 M. beliau seorang pemimpin yang peduli terhadap masyarakat dan siapa saya tanpa pilih kasih. Baca JugaCerita Kedermawanan Ustman Bin Affan Lengkap

Mahabbah Ali Bin Abi Thalib Rodliyallohu 'Anhu
Mahabbah Ali Bin Abi Thalib Rodliyallohu 'Anhu
Dalam tulisan kali ini Wahidiyahdemak.com fokus menulis tentang Mahabbah Ali Bin Abi Thalib Rodliyallohu 'Anhu tidak membahas ali bin abi thalib masuk islam karena, ali bin abi thalib quotes, ali bin abi thalib masuk islam mulai tahun berapa, ali bin abi thalib mendapat julukan apa, ali bin abi thalib wafat tahun berapa, ali bin abi thalib berasal dari keturunan siapa, ali bin abi thalib masuk islam atas ajakan siap, tapi dalam kesempatan kali ini fokus pada Mahabbah Ali Bin Abi Thalib Rodliyallohu 'Anhu, dengan harapan kita semakin cinta kepada beliau.


Ali bin Abi Thalib Rodiyallohu 'anhu adalah teladan bagi orang-orang bertaqwa. Jangkauan pemikirannya jauh ke depan, tutur katanya mudah dicerna, dan nuansa kehidupannya penuh dengan keilmuan.

Ali bin Abi Thalib Rodiyallohu 'anhu, memiliki kepribadian yang utuh yang membuatnya tidak mudah goyah bahwa tidak tergiur sedikitpun oleh gemerlapnya dunia. Ketaatan yang tertanam dalam lubuk hati, meluburkan jiwanya dalam bermunajat kepada Robbul ‘Alamiin. 

Sangat tanggap terhadap tokoh-tokoh agama, dan bersifat kasih sayang serta dermawan kepada kaum fakir miskin. Di keheningan malam senantiasa bersimpuh dihadapan Alloh wa Rosulihi Shollallohu 'alaihi Wasallam, menatap penuh khusu’ dan berlumuran dosa. Baca JugaCerita Tambalan Baju Putra Amiril Mukminin Sayyidina Umar bin Khottob RA

Ali bin Abi Thalib Rodiyallohu 'anhu melakukan sholat Dhuha

Dikisahkan bahwa suatu ketika, Ali bin Abi Thalib Rodiyallohu 'anhu melakukan sholat Dhuha, ditengah kekhusu’annya bersimpuh dihadapan Allah Subhanahu Wata'ala, terasa dirinya tiada berhenti merenungi jati dirinya yang amat lemah dan berlumuran dosa. Bekal apakah yang aku bawa, bukankah ajal setiap saat datang menjemput?

Tiada terasa fajar telah menyingsing, dipegangi jenggotnya lantas menangis tersedu-sedu seraya berkata :

“Aku telah mengetahui seluk beluk sahabat Rosululloh Shollallohu 'alaihi Wasallam, tetapi tidak sedikitpu aku mendapatkan pada diriku suatu kemiripan dengan mereka, dimalam hari mereka bagaikan permata terukir guratan-guratan sujud di wajahnya, tiada hari yang terlewatkan melainkan ingat kepada Allah Subhanahu Wata'ala wa Rosulihi Shollallohu 'alaihi Wasallam semata, kini aku dan generasiku tidak ada yang bercermin dan meniru keteladanan mereka”

Semenjak saat itulah Sayyidina Ali bin Abi Tholib Rodiyallohu 'anhu tidak pernah kelihatan bercanda ataupun tersenyum, ingin seperti sahabat-sahabat Rosululloh Shollallohu 'alaihi Wasallam yang hidup dan matinya hanya dipasrahkan untuk ingat sadar BILLAH semata.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama