Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tuntunan Mujahadah Pertanian: Menggapai Keberkahan Hasil Tani dan Ternak dengan Sholawat Wahidiyah

Minggu, 25 Mei 2025 | Mei 25, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-26T03:21:58Z

 

Tuntunan Mujahadah Pertanian: Menggapai Keberkahan Hasil Tani dan Ternak dengan Sholawat Wahidiyah

Dalam Ajaran Wahidiyah, mujahadah tidak hanya sebagai sarana ibadah spiritual, tetapi juga sebagai bentuk ikhtiar batiniah untuk meraih keberkahan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam sektor pertanian dan peternakan. Salah satu bentuk mujahadah khusus yang dibimbingkan oleh Hadlrotul Mukarrom Muallif Sholawat Wahidiyah adalah Mujahadah Pertanian.

Tujuan Mujahadah Pertanian

Mujahadah Pertanian bertujuan memohon kepada Allah SWT melalui wasilah syafa’at Rosululloh ﷺ agar hasil tanaman dan ternak diberi keberkahan, dijauhkan dari gangguan hama, serta menghasilkan panen yang lebih baik dan bermanfaat bagi seluruh makhluk.



Waktu dan Cara Pelaksanaan

Mujahadah ini dimulai sejak waktu menabur bibit atau masa tanam, hingga masa panen tiba. Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaannya:


1. Bacaan Mujahadah:

Dibaca “YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH” secara berulang selama ±30 menit dalam satu duduk.

Setelah itu, tiupkan tiga kali ke dalam wadah berisi air (botol, kaleng, jerigen, atau sejenisnya).

2. Waktu Pelaksanaan:

Bisa dilakukan pagi, sore, atau malam hari.

Usahakan waktunya tetap setiap hari, kecuali ada udzur tertentu.

Penggunaan Air Mujahadah

Air yang telah dimujahadahi tersebut digunakan untuk disebarkan pada tanaman atau hewan ternak, dengan cara:


1. Untuk tanaman sawah yang diairi:

Air mujahadah dituangkan di saluran masuk air (Jawa: tulakan) setiap 3, 7, atau 15 hari sekali, sesuai kondisi.

2. Untuk tanaman darat atau pohon-pohonan:

Air disiramkan atau disemprotkan ke daun dan batang.

3. Untuk pemberantasan hama:

Disemprotkan langsung ke bagian tanaman yang terserang, dapat dicampur dengan pestisida jika diperlukan.

4. Untuk kolam ikan:

Air mujahadah dituangkan ke dalam kolam dan dicampur dengan makanan ikan.

5. Untuk peternakan:

Air dicampurkan ke dalam makanan atau minuman hewan ternak.

Keyakinan dan Adab dalam Mujahadah

Kunci keberhasilan Mujahadah Pertanian terletak pada niat yang ikhlas, kesungguhan hati (mujahadah), dan keyakinan penuh bahwa dengan wasilah Rosululloh ﷺ dan syafa’at tarbiyah Beliau, serta nadhroh Ghoutsu Hadzaz Zaman, Allah akan mengabulkan hajat kita.

Mujahadah ini tidak hanya menjadi sarana spiritual, tapi juga bentuk kasih sayang terhadap alam dan sesama melalui pendekatan dzikir yang berdampak lahir dan batin.

×
Berita Terbaru Update