Cinta yang Mengantarkan pada Ma'rifatullah: Menyelami Pesan K.H. Muhibbin AR dalam Sholawat Wahidiyah

Wahidiyah Demak
By -
0

Cinta yang Mengantarkan pada Ma'rifatullah: Menyelami Pesan K.H. Muhibbin AR dalam Sholawat Wahidiyah



Di tengah gempuran dunia modern yang serba cepat, manusia semakin haus akan makna hidup yang sejati. Di sinilah pentingnya warisan spiritual yang ditinggalkan para wali dan ulama. Salah satu kutipan yang menggugah jiwa datang dari K.H. Muhibbin AR, seorang tokoh Wahidiyah, yang berkata:




"Nak pingin gayuh ma'rifat neng Gusti Allah kudu iso gayuh mahabbah saking Mbah Yai Muallif Sholawat Wahidiyah.

"


Artinya: Jika ingin meraih ma'rifat (pengenalan hakiki) kepada Allah SWT, maka harus bisa meraih cinta (mahabbah) dari Mbah Yai Muallif Sholawat Wahidiyah.



Kutipan ini bukan sekadar untaian kata, tapi sebuah kunci spiritual yang mengajak kita merenungi hubungan antara cinta, mursyid, dan Tuhan.



Makna Mahabbah dalam Konteks Wahidiyah



Mahabbah dalam ajaran Wahidiyah adalah cinta yang bersumber dari hati yang tulus dan penuh adab kepada sang Muallif (penggubah) Sholawat Wahidiyah, Mbah Yai Haji Abdoel Madjid Ma'roef. Ini bukan cinta biasa, melainkan bentuk khidmah dan ittiba’—pengabdian dan keteladanan yang mendalam.



Sebagaimana para salik (penempuh jalan spiritual) di berbagai tarekat, hubungan batin dengan mursyid menjadi syarat utama terbukanya pintu-pintu ma'rifat. Mbah Yai Haji Abdoel Madjid Ma'roef, sebagai Muallif Sholawat Wahidiyah, diyakini memiliki kedekatan ruhani yang tinggi dengan Allah. Maka, mencintai beliau adalah bentuk wasilah menuju Allah.



Mengapa Mahabbah kepada Muallif Itu Penting?



Karena mahabbah adalah jembatan spiritual. Ketika seseorang mencintai sosok mursyid sejati, ia akan mudah terinspirasi, tergerak untuk mengikuti jejaknya, dan terbuka hatinya untuk menerima nur (cahaya) Ilahi. Dalam konteks Wahidiyah, mengikuti ajaran Mbah Yai bukan hanya melalui bacaan sholawat, tapi juga akhlak, tata krama, dan kepedulian sosial.



Pesan yang Relevan untuk Zaman Sekarang



Generasi muda hari ini sering kehilangan arah. Maka, pesan K.H. Muhibbin AR sangat relevan: untuk mengenal Tuhan, jangan abaikan wasilah yang telah ditunjukkan oleh para kekasih-Nya. Mahabbah kepada Muallif Sholawat Wahidiyah adalah ajakan untuk membangun koneksi ruhani yang membumi—melalui amalan, kecintaan, dan akhlak yang luhur.



Penutup: Menjawab Haus Spiritual dengan Cinta



Ketika dunia menawarkan kebisingan, Sholawat Wahidiyah menawarkan keheningan yang penuh makna. Ketika hidup terasa hampa, mahabbah kepada sang Muallif menawarkan arah. Dan ketika kita ingin mengenal Allah lebih dalam, kutipan ini mengingatkan: mulailah dengan cinta yang tulus, karena dari cinta itulah jalan ma'rifat terbuka.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)