Mujahadah makam (Mujahadah Syawalan) dimaksudkan untuk memohonkan ampunan, barokah kepada Alloh dan syafa’at kepada Rosululloh bagi ahli kubur.  


a.      Dilaksanakan dengan berjama’ah pada bulan Syawal sedikitnya 7 (tujuh) hari berturut -turut atau berselang harinya, siang atau malam. Sebaiknya mengajak masyarakat umum. Bagi pengamal Wahidiyah yang belum melaksanakan pada bulan Syawal atau belum cukup tujuh hari supaya melaksanakan / meneruskannya dalam bulan Dzul Qo’dah. 

b.      Tempat Mujahadah, di makam. Jika di suatu desa terdapat beberapa makam, supaya digilirkan atau jama’ahnya dibagi.  

c.      Pengamal yang tidak bisa melaksanakan mujahadah di makam, termasuk wanita, supaya melaksanakan di tempat lain dengan dua kali lipat. Yakni dua kali 7 hari atau tetap 7 hari dengan dua kali khataman setiap harinya. 

d.      Jika di tetangga desa belum ada pengamal/ jama’ah Wahidiyahnya sedapat mungkin diusahakan bisa melaksanakan Mujahadah makam di desa tersebut. 

e.      Pelaksanaan Mujahadah makam supaya diberitahukan kepada pihak-pihak yang di-pandang perlu.  

Bagi peserta yang belum bisa membaca Sholawat Wahidiyah dianjurkan membaca “Yaa Sayyidi Yaa Rosuulallooh” diulang -ulang selama berlangsungnya Mujahadah.



AUROD MUJAHADAH DI MAKAM
DALAM BULAN SYAWAL


 Sumber : Tuntunan Mujahadah dan Acara-Acara Wahidiyah, hlm. 54

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama