Khutbah Idul Fitri 2020 Corona 

Khutbah Idul Fitri 2020 Tentang Corona -Situasi yang kurang baik yaitu adanya Virus Covid-19 tentunya pelaksanaan Idul Fitri 2020 berbeda tidak seperti biasanya. Tetapi Khutbah Idul Fitri 2020 Tentang Corona perlu kita pelajari dengan baik dan ketika ada kesempatan melaksanakan Idul Fitri 2020 tentunya Khutbah Idul Fitri ini sangat diperlukan, apalagi Khutbah Idul Fitri 2020 Corona.

Khutbah Idul Fitri 2020 Tentang Corona | Jadikan Musibah Sebagai Sarana Kembali Kepada Allah SWT lebih lengkapnya mari kita lihat Khutbah Idul Fitri 2020 Tentang Corona selengkapnya di bawah ini.

Khutbah Idul Fitri 2020 Corona

Jadikan Musibah Sebagai Sarana, Kembali Kepada Allah SWT

الخُطبَة الأوْلى
ألســــــــــــــــلام عليـــــــكم ورحمــة الله وبركاته
اللهُ أَكْبَر× 9  لَآ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ، اللهُ أَكْبَر كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلًا. لَآ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْن. لَآ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ. اللهُ أَكْبَر وللهِ الْحَمْدُ
الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ كَبَّرْنَاهُ تَكْبِيْرًا، وَاللهُ أَكْبَر, وَذَكَرْنَاهُ ذِكْـرًا كَثِيْرًا، وَاللهُ أَكْبَر, الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعَمٍ لِنَشْكُرَهُ شُكْرًا مِّرَارًا. وَاللهُ أَكْبَر, الَّذِيْ أَصَابَنَا بِمُصِيْبَةٍ  إِعْلَامًا بِذُنُوْبِنَا لِنَسْتَغْفِرَهُ اسْتِغْفَارًا, وَلِنَفِرَّ إِلَيْهِ فِرَارًا. وَاللهُ أَكْبَر, نحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَنشْكُرُهُ، وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ وَهُوَ الْكَرِيْمُ وَيَـهَبُ الْفَضْلَ الأَكْبَرْ، وَاللهُ أَكْبَر
أَشْهَدُ أَنْ لَآ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَالْعِزَّةُ للهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلِلْمُؤْمِنِيْن، وَالذِّلَّةُ وَالصِّغَارُ وَالْهَوَانُ لِأَهْلِ الْكُفْرِ وَالْفُجُوْرِ وَالْمُعَانِدِيْن، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُه وَرَسُوْلُهُ خَاتِمُ النَّبِيِّيْنَ وَإِمَامُ الْمُرْسَلِيْنَ وَرَحْمَةُ اللهِ لِلْعَالَمِيْن، 
أللَّهُـمَّ صَـلِّ وَسَـلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَـيِّدِنَا وَمَوْلَانَا وَشَفِيْعِـنَا وَحَبِيْـبِنَـا وَقُرَّةِ أَعْيُنِـنَا مُحَمَّـدٍ وَعَلَى آلِـهِ الطَّيِّبِيْنَ الطَّاهِرِيْن، وَعَلَى أَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِيْن، وَعَلَى أَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ أَقَامُوا الدِّيْن، وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.
أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ الله , أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ، فَاتَّقُوا اللهَ وَأَطِيْعُوْه، وَعَظِّمُوْا أَمْرَهُ وَلَا تَعْصُوْه؛ فَمَنِ اتَّقَى اللهَ حَقَّ تَقْوَاهُ تَوَكَّلَ عَلَيْهِ فِيْمَا نَابَهُ، وَشَكَرَ عَلَى مَآ أَنْـعَمَهُ, وَصَبَرَ فِيْمَا ابْـتَلَاهُ, وَرِضَيَ عَنْهُ بِمَا آتَـاهُ، وَحَسُنَ زُهْدُهُ فِيْمَا فَاتَه.
اللهُ أَكْبَر كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلًا.
 
Ma’asyirol Muslimin Rohimakumullah….. !

Alhamdulillah, dalam suasana yang berbahagia namun disertai sisipan duka dengan adanya covid-19 korona ini, kita masih dikaruniai oleh Allah SWT bisa melaksanakan shalat idil fitri pagi ini, sedangkan  banyak saudara kita di berbagai daerah yang tidak bisa shalat idil fitri bersama-sama karena terkena aturan pandemi korona. Dengan ini saya berwasiat, khususnya untuk diri saya sendiri dan kepada jamaah shalat idil fitri, mari kita tingkatkan taqwa dan kesadaran hati kepada Allah Swt dengan lebih tepat dari sebelumnya. 

Orang yang tepat taqwanya kepada Allah SWT dia selalu bertawakkal dalam segala urusannya, bersyukur atas nikmat-nikmat yang diterimanya, bersabar atas musibah yang dialami-nya, dan ridha/puas terhadap keputusan Allah untuk dirinya,

ALLAHU AKBAR ……..… 3x Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah …….

Sebagai orang yang beriman, dalam menghadapi musibah, terutama wabah Covid-19 Corona ini, hendaknya tidak melawan musibah yang telah dikehendaki oleh Allah SWT, melainkan harus bisa memanfaatkannya sebagai sarana yang tepat untuk kembali kepada Allah SWT. Caranya kita mengetahui dan melakukan minimal tiga hal di bawah ini. 

Bagi yang bisa mengaplikasikan tiga hal ini dalam kehidupan maka suatu musibah bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan baginya, baik keuntungan di dunia maupun di akhirat nanti.

1. Memahami Hakikat Musibah

Bagi orang yang beriman harus meyakini bahwa terjadinya musibah merupakan ketetapan Allah SWT yang tertera dalam lauh al mahfuzh. Tujuan diturun-kannya musibah diantaranya agar manusia tidak terlalu menyesali ketidak berhasilannya di masa lalu dalam urusan duniawi dan tidak menyombongkan diri dengan keberhasilannya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al Hadid ayat 22-23

مَآ أَصَابَ مِنْ مُصِيْبَةٍ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي أَنْفُسِكُمْ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيْرٌ. 
لِكَيْ لاَ تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلاَ تَـفْرَحُوْا بِمَا آتَـاكُمْ وَاللهُ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْر

"Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) yang menimpa pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya demikian itu adalah mudah bagi Allah."

“(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri”

dan dalam surat  at- Taghobun ayat 11 

مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَن يُؤْمِن بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barang-siapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu”.

ALLAHU AKBAR ……..… 3x Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah …….

2. Menyadari Sebagai Peyebab Musibah

Sebagai orang yang beriman kita harus menyadari, merasa, dan mengakui bahwa musibah yang menimpa manusia itu disebabkan dosa-dosa mereka terutama diri kita masing-masing. Kita harus merasa dan mengakuinya. Tidak hanya melemparkan dan mengkambinghitamkan pihak lain saja. Karena dengan kesadaran ini kita akan berikhtiar, bersabar, bertaubat, dan kembali kepada Allah SWT. 

Firman Allah SWT di Surat as Syura ayat 30

 وَمَآ أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْـفُو عَن كَثِيرٍ

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).

Dengan kemurahan Allah SWT masih lebih banyak dosa-dosa yang ditangguhkan-Nya dan tidak dibalas dengan musibah. Seandainya setiap dosa manusia dibalas dengan musibah di dunia ini, kejadiannya tidak hanya seperti Covid-19 ini, melainkan habislah penduduk bumi ini. 

Sebagi mana Firman-Nya dalam surat Fathir ayat 45:

وَلَوْ يُؤَاخِذُ ٱللَّهُ ٱلنَّاسَ بِمَا كَسَبُوا۟ مَا تَرَكَ عَلَىٰ ظَهْرِهَا مِن دَآبَّةٍۢ وَلَٰكِن يُؤَخِّرُهُمْ إِلَىٰٓ أَجَلٍۢ مُّسَمًّۭى ۖ

Artinya: Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan prilakunya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu mahluk yang melatapun (yang bernyawa), akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu yang ditentukan; 

ALLAHU AKBAR ……..… 3x Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah …….

3. Menyikapi Musibah

Setelah memahami hakikat dan penyebab musibah yang menimpa bangsa ini, seorang yang beriman pasti menyadari bahwa msibah tersebut adalah cambuk peringatan dari Allah SWT bagi hamba-Nya yang sering melailaikan-Nya khususnya diri kita masing-masing.

Jangan menghindar. Tapi harus disikapi dengan hati tenang, tidak panik, dan tidak terlalu takut, tapi tetap waspada. 

Adapun yang perlu diperhatikan lagi terutama bagi orang yang beriman, adalah dua system dalam menyikapinya. Yaitu system medis dan system agamis. Keduanya harus seimbang. Hanya system medis saja yang dilakukan akan tertutuplah i’tikad bahwa segalanya hanya Allah SWT Sang Penciptanya. Begitu pula kalau hanya system agamis saja yang dilakukan akan tertutuplah ketentuan ikhtiar yang telah disyari’at kan oleh Allah SWT wa Rosulihi SAW .  Perhatikan dua system berikut ini:

(1) Sistem Medis

Dalam menyikapi musibah khususnya Covid-19 ini pemerintah kita telah berusaha secara maksimal untuk menjaga keselamatan bangsa, meskipun harus mengeluarkan ratusan triliun rupiah dan melibatkan berbagai instansi dari Pemerintahan pusat sampai pemerintahan paling bawah. 

Aturan, anjuran, himbauan, dan protocol kesehatan untuk menjaga keselamatan bangsa itu harus kita perhatikan dan kita patuhi. Jangan diabaikan.
 
(2) Sistem Agamis  
   
Upaya menjaga keselamatan bangsa dengan system agamis ini kelihatannya kurang mendapat perhatian yang serius dari pihak-pihak yang seharusnya mengambil bagian. Seperti lembaga-lembaga agama, para alim-ulama, kyai, ustadz, muballigh, tokoh agama dan tokoh masyarakat yang semestinya membimbing, memberi petunjuk, dan memotivasi masyarakat. 

Sehingga tampak jelas di masyarakat ketidakseimbangannya dibandingkan dengan upaya melalui system medis. Padahal upaya dengan system agamis ini juga sangat menentukan keberhasilannya. Bukankah kita punya Ar-Rabb Maha Pengatur Alam Semesta ini? Bukankah musibah ini hakikatnya dari kehendak-Nya? Bukankah hanya Dia nanti yang akan mengangkatnya dari bumi ini?  Mari kita renungkan! 

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah …….

Dalam kesempatan ini mari kita perhatikan petunjuk-petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya SAW, diantaranya:

a. Meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. Dengan ikhlas karena-Nya (Lillah) kita laksanakan perintah-perintah-Nya dan kita jauhi larangan-Nya. Karena, ketika bangsa ini lebih banyak yang beriman dan bertaqwa pastilah Allah SWT melimpahkan berkah-Nya dari segala penjuru. Namun kalau sebaliknya maka Allah SWT akan mengambil tindakan sebagaimana yang kita alami ini. (QS Al-A’raf Ayat 96)

b. Berusaha mendekatkan diri (taqorrub) kepada Allah SWT dengan memperbanyak dzikir, baca al-Quran, shalawat, istighotsah, mujahadah, dan doa permohonan yang tidak hanya untuk dirinya saja. melainkan juga untuk bangsa dan negaranya, meskipun pelaksanannya tidak harus berjama’ah. Bisa di tempat masing-masing.

c. Merutinkan sedekah setiap hari, meskipun hanya seukuran kemampuannya, lebih-lebih bagi yang diberi kelebihan harta oleh Allah SWT. Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rosulullah SAW     bahwa diantara fadhilah sedekah adalah sebagai penangkal balak dan musibah.
 
ALLAHU AKBAR ……..… 3x Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah …….

Mari, dalam kesempatan hari fitri yang penuh berkah dan rahmat Allah ini, kita saling memaafkan diantara kita atas kesalahan hak adami. Dan mari bersama-sama taubat dan memohon maghfiroh dari Allah SWT dengan menyadari dan mengakui sejujurnya atas dosa-dosa kita yang tak terhingga banyaknya ini. Jangan ada satupun diantara kita yang merasa tidak memiliki dosa. Mari bersama-sama.

الفَاتِحه
 أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيْم, الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ × 3
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشذَيْطانِ الرَّجِيْم
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّـقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْـهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَـكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم, وَنَفَــعَـنِيْ وَإِيـَّاكُـمْ بِمَـا فِيْـهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِـيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُـمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُـوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيـْــــم .
 
الخُطبَة الثَّانِيَةُ
اَللهُ أَكْبَرُ,× 7 لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ مَنَّ عَلَيْنَا بِـهَذِهِ الصَّبِيْحَةِ الْمُبَارَكَةِ, وَأَشْهَدُ أَنْ لَآ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ, وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ذِي اْلأَنْوَارِ السَّاطِعَةِ , وَعَلَى آلِهِ الطَّاهِرِيْنَ وَأَصْحَابِهِ الطَّيِّبِيْنَ, وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ تَكُوْنُوْا عِنْدَهُ مِنَ الْمُفْلِحِيْنَ الْفَائِزِيْنَ. وَصَلُّوْا وَسَلِّمُوْا عَلَى خَاتَمِ النَّبِيّيْنَ وَالْمُرْسَلِيْن، فَقَدْ أَمَرَكُمْ بِذَلِكَ الرَّبُّ الْكَرِيْمُ فَقَالَ قَوْلاً كَرِيْمًا: إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا, اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أجَمْعَيْن. وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وِالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ،
اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَآءَ وَالْبَلَآءَ وَالْوَبَآءَ وَالْفَحْشَآءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَآئِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
اللّهُمَّ إنَّكَ آمِنٌ مِنْ كُلِّ شَيْئٍ, وَكُلُّ شَيْئٍ خَآئِفٌ مِنْكَ, فَبِأَمْنِكَ مِنْ كُلِّ شَيْئٍ وَخَوْفِ كُلِّ شَيْئٍ مِنْكَ آمِـنَّا مِمَّا نَخَافُ وَنَـخْذَرُ (يَا لَطِيـْف × 3) اُلْطُـفْ بـِنَا فِى أُمُوْرِنَا كُلِّـهَا كَـمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى وَرَضِّنَا فِى دُنْيَانَا وَآخِــرَتِنَا
 (يَا سَــتَّارْ ×7/17) أُسْـتُرْنَا بِسَتْرِكَ الَّذِىْ سَتَرْتَ بِهِ عَلَى ذَاتِكَ فَـلَا عَيْنٌ تَرَاكَ وَلَا يَدٌ تَصِلُ إِلَيْكَ بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّ‌احِمِيْن, وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن
 
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً دَآئِمَةْ , نَسْأَلُكَ بِـهَا يآأللهْ, يآأللهْ, يآأللهْ, مِنْ لَدُنْكَ قُلُوْبًا صَافِيَةْ, وَعُلُوْمًا نَافِعَةْ, وَأَعْمَالًا مَقْبُوْلَةْ, وَذُنُوْبًا مَغْفُوْرَةْ, وَأُمُوْرًا مُيَسَّرَةْ, وَأَرْزَاقًا وَاسِعَةً مُبَارَكَةْ, وَحَوَآئِجَ مَقْضِيَةْ, وَالْعَفْوَ وَالْعَافِيَةْ, وَالْمُعَافَةَ الدَّآئِمَةْ, فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالآخِرَةْ, وَتَمَامَ التَّوْفِيْقِ وَالإِسْتِقَامَةَ التَّآمَّةْ, وَذُرِّيَّةً طَيِّبَةْ, وَحُسْنَ الْخَاتِمَةْ (وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَرَضِّنَا يَارَبَّنَا × 3) لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِمَشَايِخِنَا وَلِمَنْ لَهُ حُقُوْقٌ عَلَيْنَا وَلِجَمِيْعِ مَنْ عَمِلَ بِـهَذِهِ الصَّلَوَاتِ الْوَاحِدِيَّةِ وَمَنْ أَعَانَ عَلَيْهَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ عَآمَّة, بِجَاهِ النَّبِيِّ كَاشِفِ الْغُمَّةِ, وَهَادِي اْلأُمَّةْ , وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ عَدَدَ كُلِّ شَيْئٍ, بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن.      . 
عِبَادَ اللهِ إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإيِتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشاءِ والمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، اُذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر.

Selamat Berkhutbah Semata-mata karena Alloh SWT. Semoga bermanfaat bagi ummat.

Mohon Perhatian: Bagi yang menggunakan khutbah ini dimohon:
  1. Mengadakan penyongsongan dengan berdo’a atau mujahadah sebelum berkhotbah. 
  2. Mentelaah dan memahami isi dan maksudnya sebelum dikhutbahkan agar lebih konsentrasi dan bisa menjiwai terhadap apa yang disampaikan. 
  3. Tidak harus semuanya di khutbahkan jika situasi tidak memungkinkan. Bisa diambil yang dianggap sesuai dengan situasi dan kondisi Jamaah. Hanya saja jika ingin mengurangi sebagian, sebaiknya diberi tanda sebelumnya.
  4. Doanya panjang. Bisa diambil sebagian saja sesuai dengan sikon. Di dalamnya ada do’a keamanan (Hijib Aman), bisa diamalkan setiap hari. Bacaan “YAA SATTAAR” bisa diperbanyak sampai ribuan kali.
  5. Bagi yang khutbahnya menggunakan Bahasa daerah silakan menterjemahkan sendiri.

Inila sekilas Khutbah Idul Fitri 2020 Tentang Corona | Jadikan Musibah Sebagai Sarana Kembali Kepada Allah SWT yang telah ditulis oleh beliau K. Zainuddin Tamsir, Ketua DPP PSW dari Madiun.

Post a Comment

أحدث أقدم