SHALAWAT
DAN SHALAWAT WAHIDIYAH *1
Oleh K Moh. Nafihuzzuha, M.Sy *2

A. Pendahuluan
Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang paling mulia di banding dengan mahluk yang lain. Karena manusia adalah mahluk spiritual. Bahkan ketika masih dalam alam ruh terjadi persaksian antara Tuhan dengan arwah manusia. *3
Firman Allah:
Ketika dilahirkan manusia mempunyai masa hidup di dunia yang sangat sedikit apa bila di bandingkan dengan masa ketika masih dalam alam arwah dan masa ketika manusia sudah meninggalkan dunia fana ini.
Tujuan menghadirkan manusia dimuka bumi ini mempunyai dua tujuan:
1) manusia diciptakan tujuannya hanya untuk ibadah *4.
2) Tuhan menjadikan manusia untuk menjadi khalifah di muka bumi *5.
Untuk membekali manusia sebagai hamba Tuhan yang selalu harus ibadah, manusia di anugerai akal, fithrah dan nafsu. Ketiganya inilah komponen yang dijadikan fasilitas manusia untuk ibadah kepada Tuhan.
Manusia sebagai khalifah, sarana yang diberikan oleh Tuhan berupa langit bumi seisinya juga fisik yang sangat sempurna (ahsani taqwim). Sarana ini dikehendaki Tuhan untuk dijadikan khalifah yang bertanggung jawab melestarikan alam semesta dan keberadaan manusia yang hidup di dunia sebagai hamba Tuhan yang bahagia dan sejahtera.
Nampak dalam kehidupan manusia Fenomena kondisi manusia yang yang mengerikan, kekerasan penderitaan manusia ada di berbagai belahan bumi, hal ini ada sumber kerusakan yang menganga siap melahap kebahagian manusia di dunia. sumber Inilah yang pernah disabdakan Nabi, sumber ini di sebut hati, ketika hati nurani (fitrah) mendominasi maka si pemilik hati akan menaburkan hikmah yang bermanfaat untuk dirinya dan kehidupan melalui ucapan, perbuatan dan pemikirannya *6. Ucapannya semanis madu yang bermanfaat bagi siapa yang meminumnya, perbuatanya laksana nutrisi yang memberi kekuatan bagi yang menkonsumsinya dan pemikirannya laksana udara yang setiap mahluk hidup menghirupnya. Namun ketika yang mendominasi hati adalah nafsu maka si pemilik hati akan menaburkan fitnah melalui mulut, fisik dan pemikirannya, sehingga membuat petaka bagi dirinya dan kehidupan pada umumnya. Ucapannya berbisa yang mampu membuat sekarat orang sehat, fisiknya bagai si jago merah yang tidak punya belas kasihan kepada siapa saja yang berada disampingnya, dan akan dijadikan korban tidak pandang masih balita. Pemikiran pada individu ini akan mampu melumatkan kehidupan bagai udara tercemar yang mampu membuat organ yang bertugas menyalurkan oksigen keseluruh sel kehidupan tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya.
B. Shalawat Wahidiyah Sebagai Solusi Permasalahan Umat
Bi fadl-lillah *7, dalam suasana yang kurang kondusif dalam kehidupan ini *8, telah dianugrahkan untuk umat dan masarakat agar dapat terwujud revolusi mental yang dapat menyempurnakan kebajikan setiap orang dan mampu merubah perbuatan buruk menjadi baik, yaitu dengan ditaklif (susun) *9 shalawat wahidiyah. *10
Shalawat ini berfaedah dan bermanfaat seperti pada umumnya shalawat *11, seperti penebus dosa, pembersih jiwa, mendatangkan rahmat Tuhan, syafaat dll, juga punya faedah khusus seperti, menjernihkan hati, dan ma’rifat Billah (sadar Allah) wa Rasulihi shallallahu ‘alaihi wasallam *12.
Shalawat ini boleh diamalkan tidak pandang bulu, dan dianjurkan setiap pengamal untuk penyiaran kepada orang lain *13.
Kandungan yang terdapat dalam shalawat wahidiyah, antara lain Ajaran Wahidiyah *14 sebagai pondasi untuk mengintrospeksi diri dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari hingga hasil perbuatannya mempunyai nilai yang sangat tinggi disisi Allah yaitu dicatat ibadah dan mempunyai kedudukan yang teramat tinggi pula yaitu diakui oleh Allah sebagai hamba yang yang paling mulia, yaitu karena sempurnanya taqwa yang ditampilkan dalam kehidupannya seperti dalam Q.S. al Hujurat : 13 *15. (inna akramakum ‘indallahi atqaakum), serta menjadi insan yang dapat memberikan kontribusi terbaik dalam kehidupan seperti maksud hadis riwayat al-Thabraniy *16. (anfa’u-hum li al-naas).
Perjuangan wahidiyah inilah yang selama ini diupayakan oleh semua pengamal untuk membumi dan memasyarakat wahidiyah.
C. Penutup
Berbahagialah kita termasuk insan yang diberi kesempatan untuk mengamalkan dan menyiarkan shalawat wahidiyah, karena dibelahan bumi manapun kondisi masyarakat masih banyak yang memprihatinkan.
Sumber kebejatan adalah hati, dan wahidiyah berfaedah untuk menjernihkan hati. Dan dengan penerapan kesadaran kepada Allah dan RasulNya semua kegiatan dapat mempunyai nilai ibadah serta menjadikan manusia untuk dapat bermanfaat bagi dirinya dan kehidupan.
Terima kasih,
Wassalamu alaikum wr. Wb.
_______________________________
1 Materi ini disampaikan pada acara Perkemahan Kubro Wahidiyah tanggal 30 Desember 2015 di PP Tarbiyatul Majid Tulungagung
2 Ketua DPP PSW Bidang Diklat dan Infaq (2011-2015).
3 Dan (ingatlah) ketika tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan keturunan mereka dari Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), “ Bukanlah Aku ini Tuhanmu”?) Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan Kami), Kami bersaksi.” (Kami lakukan tentang demikian itu) agar dihari kiamat kamu tidak mengatakan, “sesungguhnya ketika itu kami lemah terhadap ini.” (Al a’raf :172)
4 “dan tiada aku ciptakan jin dan manusia kecuali supaya beribadah kepada ku” ( q.s . al ahzab : 69)
5 “Dan (Ingatlah) Ketika Tuhanmu Berfirman Kepada Para Malaikat. “ Aku Hendak Menjadikan Khalifah” Di Bumi” (Q.S. Al-baqqrah : 30 )
6 Rasululllah shallallahu alaihi wasallam bersabda :”ketahuilah sesungguhnya di dalam jasad ada segumpal darah, ketika baik maka seluruh jasadnya baik dan ketika jelek maka seluruh jasadnya jelek, ketahuilah ia adalah hati” ( HR. Bukhariy)
7Begitu yang pernah di dawuhkan beliau Muallif shalawat wahidiyah, pada pengajian minggu pagi yang menerangkan tentang faidah pengamalan shalwat wahidiyah, dawuh beliau : “Al Hamdulillah, Bifadllillah selama kita mengamalkan shalawat wahidiyah banyak manfa’at yang kita rasakan selama ini. Shalawat wahidiyah ini fadlal dari Allah semata, seandainya saya dan keluarga saya meriyadloi satu huruf saja yang ada dalam shalawat wahidiyah selama 50 tahun tidak akan mampu mempunyai manfaat dan atsar seperti yang ada pada shalawat wahidiyah selama ini. Sekali lagi ini haya fadhal dari Allah Swt.
8 Di berbagai mas media sering diinformasikan perbuatan yang tidak bermoral, sepert : tawuran, minim miras oplosan sampai diujung kematian, korupsi pelecehan sexual, merusak tempat ibadah , begal, merampok dll.
9 Shalawat Wahidiyah, yang di susun oleh Romo Kyai Haji Abdul Madjid QS. Wa RA, lahir pada hari jum’at 20 Oktober 1969 di Kediri pekerjaan pemangku pondok, kewargaan WNI, berdomisili di Rt.10 Rw. 2 Kedunglo Bandar Lor Mojoroto Kodya Kediri. (Berdasar Kartu Tanda Penduduk Indonesia, pada 1 Januari 1985 berlaku hingga 20 Oktober 1987. Tertanda A.n. Wali Kotamadya DATI. II Kediri, Camat Drs. S. SOEBIJANTO, NIP. 510037405).
10 Kata Shalawat berasal dari bahasa arab al-shalawa<tu ( الصلوات ( bentuk jamak dari al-shala<tu, menurut bahasa berarti “doa, pujian, kasih sayang, tambanya kebaikan, mengangkat dan menghapus”, kata al-shala’tu () الصلاة dibentuk dari shala–yushali-shalatan ()صلاة . Shalatullah: tsana-uhu artnya pujian allah, shalatu al-malaikah: dua’ yang ber arti doa.( Ibnukatsir , “Tafsir al-Qur’an al-‘Adhim”, bachsun qur’anun, al-Maktabah tsa’milah, 33-al-Achzab : 56,) hal. 426
Al-Wahidiyyah , dari wahidu artinya satu (esa) ditambah al, ya’ nisbah dan ta’ marbuthah, menjadi al- wa<hidiyyah yang berarti kumpulan yang mengesakan (Allah). Sholawat wahidiyah, adalah kumpulan Sholawat yang (faedahnya) mengesakan (Allah).
11 Penebus dosa; 2) Penyucian diri; 3) Perantara mendapat lipat ganda rahmat Allah; 4) Membebaskan diri dari kemunafikan; 5)Membebaskan diri dari neraka; 6) Tidak akan mati sebelum diberi kesenangan surga; 7) Terpenuhi hajat dunia akhirat; 8) Malaikat bershalawat sepanjang tulisan salawat ada; 9) Pahala syuhada’; 10) Di angkat derajadnya. 11) Dilebur kejelekannya;12) Dilipatkan kebaikannya; 13) Mensukuri nikmat. (lihat Moh. Nafih, shalawat dan shalawat wahidiyah, materi perkub 28 Des 14 s.d 1 jan 15, di Kenjeran Park Surabaya.)
12 Lihat, Lembaran shalawat wahidiyah.
13 DPP PSW, Anggaran Dasar Penyiar Shalawat Wahidiyah, Bab I, psl 1 (6) huruf a. Pag. 3.
14 Lihat DPP PSW, pag. 1.- Yang dimaksud dengan Ajaran Wahidiyah adalah bimbingan praktis lahiriyah dan batiniyah berpedoman kepada Al-Qur’an dan Al-Hadits dalam menjalankan tuntunan Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam meliputi bidang Islam, bidang Iman dan bidang Ihsan, mencakup segi syariat, segi haqiqot/ma’rifat dan segi akhlak.
15 يَا أَي هَُّا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذكََرٍ وَأُنْ ثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَ بَائِلَ لِتَ عَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْ قَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya: “Wahai manusia,sesungguhnya kami telah ciptakan kamu sumua laki-laki dan perempuan, dan telah kami jadikan kamu semua berbangsa dan bersuku, supaya saling mengenal, Sesungguhnya yang paling mulia kemu semua adalah yang paling taqwa, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.
16 Al Thabr<niy, (al Mu’jam Al Kubro, juz 11, al maktabah Tsa’milah), pag. 307.
فَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَحَبُّ النَّاسِ إِلََ اللَّهِ أَنْ فَعَهُ مْ لِلنَّاسِ
Artinya: “Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam” Paling dicintanya manusia menurut Allah Swt adalah manusia yang paling memberi manfaat bagi manusia”

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama